MANAJEMEN PERIPARTUM PADA PASIEN SINDROM EISENMENGER

Eisenmenger’s syndrome is the most severe form of pulmonary hypertension associated with congenital heart defects. Maternal mortality rates in female patients with Eisenmenger syndrome are still very high (30-50%). The main causes of death are hypovolemia, thromboembolism and preeclampsia. Pregnancy should be avoided in women with Eisenmenger syndrome because of high maternal mortality and a poor prognosis for babies. Epidural has been proven to be preferred for the delivery of labor and cesarean section in pregnant women with Eisenmenger syndrome.

A 30-year-old woman with a 32-week pregnancy was diagnosed with Eisenmenger’s syndrome. She was diagnosed with congenital heart disease during antenatal care, she was never diagnosed with congenital heart disease before. Blood pressure examination was obtained 110/75 mmHg, heart rate 82 times per minute, respiratory rate 18-20 times / minute, with oxygen saturation 80-84% using nasal cannula 3 liters / minute. An L4-5 epidural catheter was placed with a catheter tip in L1. Intermittent Epidural Labor Analgesia (ELA) uses ropivacaine 0.0625% + fentanyl 0.125 mcg 5 cc, which is adjusted to the delivery process. During stable hemodynamic delivery with VAS 0.

The main goal of handling Eisenmenger’s patients is to minimize pulmonary vascular resistance (PVR), and decrease systemic vascular resistance (SVR) and reduce catecholamine release. To maintain a balance between epidural effects on SVR and PVR, we use a combination of low concentrations of ropivacaine and opioids.

Sindrom Eisenmenger adalah bentuk paling berat dari hipertensi pulmonal yang terkait dengan defek jantung kongenital. Tingkat mortalitas maternal pada pasien wanita dengan sindrom Eisenmenger masih sangat tinggi (30-50%). Penyebab utama kematian adalah hipovolemia, tromboemboli dan preeklamsia. Kehamilan seharusnya dihindari pada wanita dengan sindrom Eisenmenger karena angka kematian yang tinggi bagi ibu dan prognosa yang buruk bagi bayi. Epidural terbukti lebih banyak dipilih bagi penanganan persalinan maupun sectio cesaria pada ibu hamil dengan sindrom Eisenmenger.

Seorang wanita usia 30 tahun dengan kehamilan 32 minggu terdiagnosa dengan sindrom Eisenmenger. Dia didiagnosa penyakit jantung kongenital selama perawatan antenatal, sebelumnya dia tidak pernah terdiagnosa dengan penyakit jantung kongenital. Pemeriksaan tekanan darah didapatkan 110/75 mmHg, frekuensi nadi 82 kali permenit, frekuensi nafas 18-20 kali/menit, dengan Saturasi Oksigen 80-84% menggunakan nasal canul 3 liter/menit. Dilakukan pemasangan kateter epidural L4-5 dengan ujung kateter di L1. Epidural Labour Analgesia (ELA) intermittent menggunakan ropivacaine 0,0625% + fentanyl 12,5 mcg yang disesuaikan dengan proses persalinan. Selama proses persalinan hemodinamik stabil dengan VAS 0.

Tujuan utama penanganan pasien Eisenmenger adalah meminimalkan peningkatan tahanan vaskuler pulmonal (pulmonal vascular resistance/PVR), dan penurunan tahanan vaskuler sistemik (systemic vascular resistance/SVR) serta menurunkan pelepasan katekolamin. Untuk mempertahankan keseimbangan antara efek epidural pada SVR dan PVR, kita menggunakan kombinasi konsentrasi rendah dari ropivacaine dan opioid.