MANAJEMEN DAN STABILISASI PASIEN DENGAN EDEMA PARU AKUT

Acute pulmonary edema is a condition when there is accumulation of fluid in the lungs (insterstitial space
and alveoli). This fluid fills the alveoli in the lungs which makes it difficult for someone to breathe. The most
common cause of pulmonary edema is caused by heart problems. However, the accumulation of fluid in the
lungs can be caused by several reasons including pneumonia, some poisons, or drugs.
The number of deaths for one year for patients hospitalized with acute pulmonary edema reaches 40%. The
most common causes of acute pulmonary edema include myocardial ischemia, cardiac arrhythmias (eg
atrial fibrillation), cardiac valve dysfunction and excess fluid volume. It can also be caused by other causes
including pulmonary embolism, renal artery stenosis, non-compliance with previous disease treatments and
side effects from medications can also trigger pulmonary edema.
Management in patients with pulmonary edema we first look for diseases that underlie the occurrence of
edema. Because it is a very important factor in treatment, so it needs to know the cause immediately. Because
specific therapy cannot always be given until the cause is known, supportive therapy is very important. The
general goal is to maintain basic physiological and cellular functions. Namely by improving the airway,
adequate ventilation, and oxygenation

Edema paru akut merupakan suatu kondisi ketika terjadi akumulasi cairan di paru paru (ruang insterstitial
dan alveoli). Cairan ini memenuhi alveolus di dalam paru-paru yang menyebabkan seseorang sulit untuk
bernafas. Penyebab tersering edema paru disebabkan oleh permasalahan jantung. Namun, akumulasi cairan
di dalam paru dapat disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya adalah pneumonia, beberapa racun,
maupun obat-obatan.
Jumlah angka kematian selama satu tahun untuk pasien yang dirawat di rumah sakit dengan edema paru akut
mencapai 40%. Penyebab paling umum dari edema paru akut diantaranya iskemia miokard, aritmia jantung
(misalnya Fibrilasi atrium), disfungsi katup jantung dan kelebihan volume cairan. Dapat pula disebabkan
oleh penyebab lain diantaranya emboli paru, stenosis arteri renal, ketidakpatuhan terhadap pengobatan
penyakit sebelumnya serta efek samping dari obat juga dapat memicu edema paru.
Penatalaksanaan pada pasien dengan edema paru terlebih dahulu kita cari penyakit yang mendasari
terjadinya edema. Karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pengobatan, sehingga perlu diketahui
dengan segera penyebabnya. Karena terapi spesifik tidak selalu dapat diberikan sampai penyebab diketahui,
maka pemberian terapi suportif sangatlah penting. Tujuan umum adalah mempertahankan fungsi fisiologik
dan seluler dasar. Yaitu dengan cara memperbaiki jalan napas, ventilasi yang adekuat, dan oksigenasi