REGIONAL ANESTESI SUBARACHNOID BLOCK PADA WANITA 34 TAHUN G2P1A0 HAMIL PRETERM, PRE EKLAMSIA BERAT, KETUBAN PECAH DINI 18 JAM, PRO SCTP DENGAN STATUS FISIK ASA II E

Preeclampsia is still one of the leading causes of maternal and fetal death worldwide with an incidence of
5-14% of all pregnancies. Sectio caesarea is generally performed if there are certain medical indications, as an
act of ending a pregnancy with complications. One indication of a caesarean section is severe preeclampsia.
Many delivery procedures in health services have used regional anesthesia in its implementation, both epidural
and spinal, because in addition to the mother being able to consciously experience the birth process, it also
has lower morbidity and mortality rates than general anesthesia. On February 14, 2019, a 34-year-old woman
came to the emergency room of RSDM with a gestational age of 34 + 6 weeks, G2P1A0 referral to Pandan
Arang Hospital, Boyolali with information on PEB and Premature rupture of membrane (PROM) (18 hours)
in preterm pregnant secundigravida with renal insufficiency + hypoalbumin not yet in labor. In this patient,
cesarean section was performed with subarachnoid regional anesthesia technique.

Preeklampsia menjadi salah satu penyebab utama kematian ibu dan janin di seluruh dunia dengan
insidensi sebesar 5-14 % dari seluruh kehamilan. Sectio caesarea umumnya dilakukan bila ada indikasi
medis tertentu, sebagai tindakan mengakhiri kehamilan dengan komplikasi. Salah satu indikasi dilakukan
tindakan sectio caesarea adalah preeklampsia berat. Prosedur melahirkan di layanan kesehatan sudah banyak
yang menggunakan anestesi regional dalam pelaksanaannya, baik epidural maupun spinal, karena selain
ibu dapat mengalami secara sadar proses kelahiran, juga memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang
lebih rendah dibandingkan anestesi umum. Pada tanggal 14 Februari 2019, datang seorang wanita usia 34
tahun ke IGD RSDM dengan usia kehamilan 34+6 minggu, G2P1A0 rujukan RSUD Pandan Arang Boyolali
dengan keterangan PEB dan KPD (18 jam) pada sekundigravida hamil preterm dengan insufisiensi renal +
hipoalbumin belum dalam persalinan. Pada pasien dilakukan terapi definitif yaitu sectio caesaria dengan
teknik anestesi regional subarachnoid.