HUBUNGAN RASIO NETROFIL LIMFOSIT DENGAN KETEBALAN DINDING DIAFRAGMA PADA PASIEN KRITIS

Background: The cause of weaning failure is multifactorial. One of the causes was Ventilator Induced
Diaphragm Dysfunction (VIDD) due to thinning process of the diaphragm thickness. Decreased diaphragm
muscle mass might occur due to inflammatory process. This study was aimed to find the relationship between
neutrophil to lymphocyte ratio (NLR) with diaphragm thickness of critical patients in ICU.
Methods: This was an observational analytic study from September 2018 to January 2019 in Mohammad
Hoesin Hospital, Palembang – Indonesia. Ethical appoval for the study was obtained from Ethics Committee
and subjects were recruited after signing the informed consents. Only 30 subjects were involved in the end
of the study. About 6 mL of blood sample from cubital vein was withdrawn from each subject to measure
neutrophils and lymphocytes. Patients’ diaphragm thickness was measured by using ultrasonography on 0th,
3rd, 5th day. Collected data were then analyzed with Stata 15.
Results: The chi-square test showed that the relationship of NLR (neutophil to lymphocyte ratio) of the 0th day to the decrease in diaphragm thickness on the 3rd day was not significant (p = 0.254), while the decrease
in diaphragm thickness on the 5th day was significant (p = 0.015). Subjects with initial NLR values >7 had a
significant higher risk of having decreased diaphragm thickness compared to subjects with initial NLR values
≤7 (RR = 1.62 (0.99-2.64); p-value = 0.003).
Conclusion: Neutrophil to lymphocyte ratio affected the decrease of diaphragm thickness in patients using
mechanical ventilation.

Latar Belakang: Gagalnya penyapihan pasien dari ventilasi mekanik terjadi karena berbagai macam faktor.
Salah satu penyebabnya adalah Ventilator Induced Diaphragm Dysfunction (VIDD) yang terjadi akibat proses
penipisan ketebalan dinding diafragma. Penurunan massa otot diafragma sendiri terjadi karena proses
inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan rasio netrofil limfosit dengan ketebalan
dinding difragma pada pasien kritis di ruang perawatan intensif.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah studi analitik observasional dari bulan September 2018 hingga
January 2019 di RSUP Dr. Mohammad Hoesin - Palembang. Kaji Etik telah disetujui sebelum studi dilakukan
dan subjek penelitian diambil setelah menandatangani lembar penjelasan yang diberikan. Hanya 30 subjek
penelitian dengan kondisi kritis dan menggunakan ventilasi mekanik yang terlibat di akhir studi ini. Untuk
mengukur jumlah netrofil dan limfosit, setiap subjek diambil darahnya sebanyak 6 mL dari vena cubiti.
Ketebalan dinding diafragma pada pasien diukur menggunakan ultrasonografi pada hari ke-0, ke-3, dan
ke-5. Data yang terkumpul kemudian dianalisa menggunakan Stata 15.
Hasil Penelitian: Uji chi-sqare menunjukkan bahwa hubungan rasio netrofil limfosit pada hari ke-0 dengan
penurunan ketebalan dinding diafragma pada hari ke-3 tidaklah signifikan (p = 0.254) sedangkan dengan
penurunan ketebalang dinding diafragma pada hari ke-5 signifikan (p = 0.015). Subjek dengan rasio
netrofil limfosit awal >7 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mencapai penurunan ketebalan diafragma
dibandingkan terhadap subjek dengan rasio awal ≤7 (RR = 1.62 (0.99-2.64); p = 0.003).
Kesimpulan: Rasio netrofil dan limfosit memengaruhi ketebalan dinding diafragma pada pasien dengan
ventilasi mekanik.