PENGGUNAAN ULTRASOUND DI ANESTESI OBSTETRI

The incidence of complex medical problems in obstetric populations is is rising, and anesthesia for parturient patients add another problem in this complexity. Ultrasound provides an accurate visualization of the internal anatomical structures that may help assess clinical conditions and improve the safety of therapeutic interventions. Ultrasound procedures in obstetric anesthesia have been used in guiding the neuraxial block, transversus abdominis plane block for post-caesarean section pain control, and vascular access. Ultrasound may also be performed to assess gastric volume, airway evaluation in critical obstetric patients, lung evaluation, transesophageal echocardiography, and intracranial pressure assessment as a surrogate marker of preeclampsia. To succeed in ultrasound guidance techniques, it requires familiarity with relevant cross sectional anatomy. Knowledge of anatomy, without any understanding of its structural formation on ultrasound will hamper the understanding of ‘sonoanatomy’.

Insidensi masalah medis kompleks diantara populasi obstetrik semakin meningkat, dan anestesia untuk pasien parturient rentan terhadap kompleksitas ini. USG memberikan visualisasi yang akurat terhadap struktur anatomis internal yang bisa membantu asesmen kondisi klinis dan meningkatkan keamanan intervensi terapeutik. Prosedur USG dalam anestesi obstetrik telah digunakan dalam memandu blokade neuraksial, blokade transversus abdominis plane untuk pengendalian nyeri pasca sectio caesarea, akses vaskuler. Pemeriksaan USG juga dapat dilakukan untuk menilai volume lambung, evaluasi jalan napas pada pasien obstetrik kritis, evaluasi paru, transesophageal echocardiography, dan penilaian tekanan intrakranial sebagai penanda preeklampsia. Agar berhasil dalam teknik dengan panduan USG, diperlukan familiaritas dengan anatomi potong lintang yang relevan. Pengetahuan tentang anatomi, tanpa pemahaman tentang apa bentuk strukturnya pada USG menghalangi pemahaman tentang ‘sonoanatomi’.