PRINSIP PROTEKSI SEL OTOT JANTUNG DALAM MESIN PINTAS JANTUNG PARU PADA PROSEDUR PEMBEDAHAN JANTUNG TERBUKA

Cardiovascular disease is still the leading cause of global death. At 2004, there are 17.1 million deaths caused by cardiovascular disease which is 29% of total overall death in the world. Coronary artery bypass graft (CABG) surgery is still the gold standard to treat cardiovascular disease. CABG surgery could be done using cardiopulmonary bypass machine so the heart could be stopped from beating for the entire procedure. Cardiopulmonary bypass and CABG procedure itself could cause myocardial injury. There should be a good understanding about cardiovascular physiology before using cardiopulmonary bypass, especially at myocardial protection strategy. The goal of myocardial protection during heart surgery is to avoid injury that is caused by cardiopulmonary bypass machine and ischemia. Cardioplegia is the main factor to help obtain the target of myocardial protection. Cardioplegia could induce cardiac arrest and give nutrition to the myocard at the same time. There are other strategies that could be used to obtain myocardial protection, like hypothermia technique, anesthesia preconditioning using volatile anesthesia and intravenous anesthesia agent. There are a lot of studies on myocardial protection right now, and the future strategies are focused on molecular physiology of the myocard.

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab nomer satu kematian secara global. Diperkirakan 17,1 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit jantung koroner pada tahun 2004, yaitu 29% dari seluruh kematian. Standar baku emas untuk memulihkan pasien dari penyakit jantung koroner adalah pembedahan coronary artery bypass graft (CABG). Pembedahan CABG dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pintas jantung paru dan jantung dihentikan selama prosedur pembedahan. Penggunaan mesin pintas jantung paru dan proses henti jantung dapat menimbulkan cedera pada sel otot jantung. Oleh karena itu perlu pemahaman yang baik terhadap fungsi jantung selama prosedur henti jantung dan sirkulasi darah digantikan oleh mesin pintas jantung paru, terutama dalam hal proteksi miokard. Tujuan dari proteksi miokard selama pembedahan jantung adalah untuk menghindari cedera akibat pemakaian mesin pintas jantung paru dan iskemia akibat pembedahan. Salah satu strategi proteksi miokard adalah menggunakan kardioplegia. Kardioplegia dapat membantu menghentikan jantung sekaligus memberikan nutrisi ke sel otot jantung sehingga mengurangi dampak iskemia pada sel otot jantung. Strategi proteksi miokard yang lain dapat dicapai dengan teknik hipotermia, prekondisi iskemia, prekondisi anestesia dengan penggunaan gas anestesi dan obat anestesi intravena. Hingga saat ini penelitian mengenai proteksi miokard selama prosedur pembedahan jantung yang menggunakan mesin pintas jantung paru masih belum menemukan strategi terbaik. Kedepannya masih perlu banyak penelitian lagi yang dikembangkan, terutama pada siologi molekuler dari sel otot jantung, dalam rangka mendapatkan hasil proteksi miokard yang paling baik dan dapat diandalkan.