BRAIN PROTECTION PADA TRAUMATIK BRAIN INJURY

Trauma is the leading cause of death in children and people under 45 years old, and brain trauma is the leading cause of death in 25% of cases. Brain trauma can be classi ed as both primary and secondary injury. Primary brain injury is a direct result on the head causing both anatomical and physiological damage. Secondary brain injury is the result of hypotension, hypoxia, acidosis, edema, or other advanced factors that cause damage to brain tissue. Brain protection as prevention and improvement of neuronal damage caused by abnormalities of cerebral metabolism, histopathological or neurological functioning that occurs after hypoxia or ischemic conditions. The key elements in brain protection that must be achieved are lowering oxygen demand, increasing oxygen supply and halting intracellular pathological processes.

Trauma merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak dan usia dewasa dibawah 45 tahun, dan trauma kepala merupakan penyebab kematian segera pada 25% kasus. Trauma otak bisa diklasi kasikan sebagai cedera primer dan sekunder. Cedera otak primer merupakan akibat langsung benturan pada kepala yang menyebabkan kerusakan anatomis maupun siologis. Cedera otak sekunder merupakan akibat dari hipotensi, hipoksia, asidosis, edema, atau faktor lanjut lain yang menyebabkan kerusakan jaringan otak. brain protection sebagai pencegahan dan perbaikan adanya kerusakan neuron yang disebabkan karena abnormalitas metabolisme serebral, fungsi histopatologis atau neurologis yang terjadi setelah hipoksia atau kondisi iskemia. Elemen pokok dalam brain protection yang harus dicapai adalah menurunkan kebutuhan oksigen, meningkatkan suplai oksigen dan menghentikan proses patologis intraseluler.