ERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENAMBAHAN TRAMADOL 0,125 MG/KGBB/JAM DENGAN TRAMADOL BOLUS INTERMITTEN 50MG PER 6 JAM PADA PASIEN YANG MENDAPATKAN FENTANIL 1 ΜG/KGBB/ JAM UNTUK PENANGANAN NYERI PASCA OPERASI

Background : The effectiveness of tramadol and fentanyl as multimodal pain theraphy after surgery Objective : The aim of this study is to compare the effectiveness of the addition of a continuous drip of tramadol is 0,125mg/kgbw /hour on a continuous fentanyl 1 ug/kg/h after the addition of bolus tramadol 50mg given every 6 hours in patients with fentanyl 1 ug/kgbw/hour as analgesia post operation.
Methods : Thirty two patients who underwent surgery (oncology, gynecology and laminectomy) under general anesthesia were enrolled.. Samples were randomly divided into 2 groups TB and TK, each group contained 16 patients. In TK group got tramadol 0,125mg/kgbw/hour on a continuous fentanyl 1μg/kgbw/hour. TB group got Bolus tramadol 50 mg per 6 hours on a continuous fentanyl 1μg/kgbw/hour.
Results :No signi cant clinical difference between VAS score TK Group and TB Group on minute 0, hour 6th and hour 12th (p > 0.05, p<0.05). Frequencies of additional fentanyl rescue at rst 6 hour in TB group was 6 patients (37.5%), (VAS 4, 3 patients),(VAS 5, 2 patients), in TK group was 3 patients (18.8%), (VAS 4, 1 Patient), (VAS 5, 1 patient), (VAS 6, 1 patient). Additional of fentanyl rescue at second 6 hours in TB Group were 2 patients (12.5%), (VAS 4, 2 patients), in TK Group was 3 patients (18,8%), (VAS 4 , 2 patients) , (VAS 5, 1 patient). Conclusion : The addition of tramadol 0.125 mg/kgbw/h give the same effectiveness in clinical analgesia than tramadol intermittent bolus of 50 mg/6 hours in patients who received fentanyl 1 ug/kgbw/h for the treatment of postoperative pain.

Latar belakang : Efektivitas Penggunaan Tramadol dikombinasi dengan fentanyl sebagai multimodal untuk terapi nyeri pasca operasi.
Tujuan : Penelitian bertujuan membandingkan efektivitas penambahan tramadol secara drip kontinu 0,125mg/KgBB/Jam dengan penambahan tramadol secara bolus 50 mg tiap 6 jam pada pasien dengan fentanil 1 μg/KgBB/Jam sebagai analgesi pasca operasi

Metode : Penelitian randomized controlled trial ini melibatkan 32 pasien yang menjalani operasi (Onkologi, Ginekologi dan Laminektomi) dengan anestesi umum. Sampel di bagi menjadi 2 kelompok yakni kelompok Tramadol Bolus (TB=16 pasien) dan kelompok Tramadol Kontinu (TK=16 pasien). Seluruh pasien mendapat fentanil kontinu 1μg/KgBB/Jam pasca operasi. Perlakuan pada Kelompok TK adalah penambahan tramadol kontinu 0,125mg/KgBB/Jam. Perlakuan pada Kelompok TB adalah penambahan Tramadol Bolus 50 mg per 6 jam. Efekti tas kedua kelompok dibandingkan berdasarkan VAS (Visual Analogue Scale) pada interval jam ke-0, ke-6 dan jam ke-12.

Hasil : Tidak ada perbedaan bermakna secara klinis pada skor VAS pada kelompok TK dibandingkan kelompok TB pada menit ke-0, jam ke-6 dan jam ke-12 (p>0.05, p<0.05).Frekuensi penambahan tambahan fentanyl rescuepada jam ke-6 pada kelompok TB adalah 6 pasien (37,5%) ,(VAS 4, 3 pasien), (VAS 5, 2 pasien), (VAS 6, 1 pasien). Dan pada kelompok TK adalah 3 pasien (18,8%), (VAS 4, 1 pasien), (VAS 5, 1 pasien), (VAS 6,1 pasien). Kemudian pada jam ke-12 pada kelompok TB adalah 2 pasien (12,5%), (VAS 4, 2 pasien) dan pada kelompok TK 3 pasien (18,8%), (VAS 4 , 2 pasien) , (VAS 5, 1 pasien).

Kesimpulan : Penambahan tramadol 0,125 mg/KgBB/jam memberikan efektivitas analgesi sama baik secara klinis dibandingkan tramadol bolus intermiten 50 mg per 6 jam pada pasien yang mendapatkan fentanil 1 μg/KgBB/ jam untuk penanganan nyeri pasca operasi.