PERBANDINGAN PERUBAHAN NILAI RATE PRESSURE PRODUCT PADA LARINGOINTUBASI ENDOTRAKEA ANTARA PREMEDIKASI PREGABALIN 225 MG DENGAN CLONIDIN 0,15 MG PER ORAL

Background: Hemodynamic response towards laryngointubation is a strong noxious stimuli which can be dampened with precise premedication. Several drugs have been used as premedication. The usage of pregabalin and clonidine as premedication prior to endotracheal intubation could lessen the hemodynamic response.

Objective: To compare the change in rate pressure product value for premedication using pregabalin 225 mg and clonidine 0.15 mg per oral prior endotracheal laryngointubation.
Method: This is a double blind randomized controlled trial, with a total of 78 subjects with ASA pysical status score of I and II scheduled for elective operation under general anesthesia in RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Subjects are divided into 2 groups with 39 patients respectively. Group P (group receiving pregabalin 225 mg) and group C (group receiving clonidine 0.15 mg per oral). All patients were preoxygenated with 100% oxygen for 3 minutes, fentanyl 1 μg/kg iv, and then induced with propofol 1.5 mg/kgbw iv and administered rocuronium 0.6 mg/kgbw iv. Measurement is done for blood pressure, heart rate, and rate pressure product prior premedication, after premedication, induction, and laryngointubation at the 1st, 3rd, 5th, and 10th minute. Rate pressure product (RPP) value is measured by multiplying systolic blood pressure with heart rate. Numeric data is analysed using paired sample t-test , and independent t-test . While nominal variable are analysed using chi square test. Value p < 0.05 is accepted to be statistically signi cant with 95% con dence level.

Results: There is a signi cant difference in the rate pressure product (RPP) value at 90 minutes after premedication, after induction, and the 1st, 3rd, 5th, and 10th minute after intubation (p< 0.05) between both groups, whereby pregabalin showed a lesser change in RPP value than clonidine. Clinically there is no difference in the change of rate pressure product (RPP) value at 90 minutes after premedication, after induction, 1st, 3rd and 10th minute after intubation except for the 5th minute after intubation whereby pregabalin showed a 13.3% decrease as compared to 17.0% with clonidine.

Conclusion: In this study the change in rate pressure product value in endotracheal laryngointubation with pregabalin 225 mg per oral premedication is lower than clonidine 0.15 mg per oral premedication.

dapat ditumpulkan dengan premedikasi yang tepat. Beberapa obat telah digunakan sebagai premedikasi. Penggunaan premedikasi pregabalin dan clonidin telah dilaporkan dapat menumpulkan respon hemodinamik saat laringointubasi endotrakea.

Tujuan penelitian: untuk membandingkan perubahan nilai rate pressure product pada tindakan laringointubasi endotrakea antara premedikasi pregabalin 225 mg dengan clonidin 0,15 mg per oral. Metode penelitian: menggunakan percobaan acak terkontrol dengan pembutaan ganda (double blind randomized controlled trial), dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 78 pasien, status sik ASA I dan II yang direncanakan dengan pembedahan elektif dengan anestesi umum di RS. Dr. Sardjito Yogyakarta. Subyek dibagi menjadi dua kelompok masing–masing 39 pasien. Kelompok P (kelompok yang mendapatkan pregabalin 225 mg) dan kelompok C (kelompok yang mendapatkan clonidin 0,15 mg per oral). Semua pasien diberi preoksigenasi dengan oksigen 100% selama 3 menit, fentanil 1 μg/kg iv, kemudian diinduksi dengan propofol 1,5 mg/kgbb iv dan diberi rocuronium 0,6 mg/kgbb iv. Pengukuran dilakukan terhadap tekanan darah, laju denyut jantung, dan rate pressure product sebelum premedikasi, setelah premedikasi, induksi, dan larigointubasi pada menit ke-1, 3, 5 dan 10. Nilai rate pressure product (RPP) diukur dengan mengalikan tekanan darah sistolik dan laju jantung. Data numerik dianalisis menggunakan paired sample t-test (data berpasangan), dan uji independent t-test (data tidak berpasangan). Sedangkan variabel nominal, digunakan uji chi square. Nilai p < 0,05 secara statistik dinyatakan bermakna dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian: terdapat berbedaan signi kan secara statistik perubahan nilai rate pressure product (RPP) saat menit 90 setelah premedikasi, setelah induksi, dan menit ke-1, 3, 5, 10 setelah intubasi (p<0,05) antara kedua kelompok, dimana pregabalin menunjukkan perubahan nilai RPP yang lebih rendah dibanding clonidin. Secara klinis tidak ada perbedaan perubahan nilai rate pressure product (RPP) saat menit 90 setelah premedikasi, setelah induksi, menit ke-1, 3, dan 10 setelah intubasi, kecuali menit ke-5 setelah intubasi dimana kelompok pregabalin menunjukkan penurunan 13,3% dibanding 17,0% pada clonidin. Kesimpulan: pada penelitian ini perubahan nilai rate pressure product pada tindakan laringointubasi endotrakea dengan premedikasi pregabalin 225 mg per oral lebih rendah dibanding dengan premedikasi clonidin 0,15 mg per oral.