GAGAL PENYAPIHAN DARI VENTILATOR MEKANIK PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK EKSASERBASI AKUT

Patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD) who has recurrent acute exacerbation episodes often require mechanical ventilation (VM). Various methods are performed for weaning mechanical ventilation. Some of the things that probably led to the failure of weaning in these patients include: respiratory factors, cardiovascular,andgastrointestinal(nutrition).Thiscaseisabout managementofa73-year-oldmalepatient with a diagnosis of sepsis, acute exacerbation of COPD in intensive care unit. Patients were administered for 33 days in ICU. Patients performed respiratory management with mechanical ventilation for indication of respiratory failure type 2 (hypercapnia) characterized by elevated levels of PaCO2 from blood gas analysis. It was attempted to wean out the mechanical ventilation and extubation performed on day 2 of management, but failed until the patient needed “prolonged mechanical ventilation”.

Pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang mengalami episode eksaserbasi akut berulang, sering membutuhkan ventilasi mekanik (VM). Berbagai metode dilakukan untuk penyapihan ventilasi mekanik. Beberapa hal yang diduga menyebabkan kegagalan penyapihan pada pasien ini antara lain : faktor pernapasan, kardiovaskular, dan gastrointestinal (nutrisi). Telah dilakukan pengelolaan di ruang intensif seorang pasien laki-laki umur 73 tahun dengan diagnosis Sepsis, PPOK eksaserbasi akut. Pasien dikelola selama 33 hari di ICU. Pasien dilakukan manajemen pernafasan dengan ventilasi mekanik atas indikasi gagal napas tipe 2 (hiperkapnia) yang ditandai dengan peningkatan kadar PaCO2 dari hasil pemeriksaan analisa gas darah. Selama periode pengelolaan di intensive care unit (ICU) telah dicoba untuk dilakukan penyapihan dari ventilasi mekanik dan dilakukan ekstubasi pada hari ke-2 pengelolaan, namun mengalami kegagalan hingga pasien membutuhkan “prolonged mechanical ventilation”.