UJI BANDING RESPON TEKANAN DARAH DAN LAJU JANTUNG PADA INTUBASI ENDOTRAKEAL ANTARA PREMEDIKASI MGSO4 30 MG/KGBB INTRAVENA DENGAN FENTANIL 1 mG/KGBB INTRAVENA

Backround: Endotracheal intubation produce marked increases in pulse rate, blood pressure and arrhythmia. This response is associated with the release of catecholamines in large amounts due to noxious stimulation of the supraglottic region. This study aimed to compare premedication 30 mgkg-1 BW MgSO4 and 1 ug kg-1 fentanyl for the responses both of blood pressure and heart rate changes after endotracheal intubation. Method: A prospective, double-blind randomized controlled study was performed in 56 patients ASA I-II undergoing elective surgery with general anaesthesia with endotracheal intubation in the dr. Sardjito Hospital Yogyakarta. Patient were randomly allocated into one of two group to receive 30 mgkg-1 BW MgSO4 (Group M, n=28) 15 minutes before endotracheal intubation and 1 ug kg-1 fentanyl (goup, n=28) 3 minutes before endotracheal intubation. All subjects were given Induction with propofol 2 mg kg-1, facilitate intubation with Rocuronium 0.6 mg kg-1. Maintenence with O2 : N2O = 50: 50 and 1 % vol of iso urane. The response of SBP, DBP and HR 1st, 3th, 5th, and 10th minute after tracheal intubation were compared between the two goups. Results: MgSO4 group increased signi cantly (p <0.05) SBP 9.68 mmHg (+ 8%), DBP 6.64 mmHg (+ 9%), MAP 7,50 mmHg (8,5%) and HR 9.96 bpm (+ 11%) on 1 minute after intubation and fentanyl group increased signi cantly (p <0.05) SBP 23.11 mmHg (+ 18%), DBP 18.04 mmHg (+ 25%), MAP 19,75 mmHg (21,6%) and HR 23.8 bpm (+ 29%) in the rst minute after intubation. Statistically, there is a change of systolic blood pressure both group either patient receiving magnesium of fentanyl are signi cant (p< 0.05)at the rst minute and three minute after intubation. While statistically change of dyastolic blood pressure and mean arterial pressure occurs at 1st, 3rd and 10th after intubation. nally change of heart rate is signi cant differrence occurs in the measurement after induction of anaesthesia and 1 minute after endotracheal intubation. Conclusion: A premedication before endotracheal intubation using intravenous 30 mgkg-1 BW MgSO4 presented a more stable blood pressure (BP) and heart rate (HR) rather than intravenous 1 ug kg-1 BW fentanyl.

Pendahuluan: Tindakan intubasi endotrakea sering menimbulkan respon kardiovaskuler yang berlebihan berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan laju jantung dan aritmia Hal ini terjadi karena timbulnya re eks simpatis dan simpatoadrenal yang berlebihan akibat rangsangan nyeri maupun stimulus mekanik pada daerah supraglotis. Penelitian ini dimaksudkan untuk membandingkan premedikasi MgSO4 30 mg/ kgBB intravena dengan fentanyl 1 mg/kgbb intravena terhadap respon tekanan darah dan laju jantung pada tindakan intubasi endotrakea.

Metode: Sebuah penelitian prospektif, uji klinis acak tersamar ganda, telah dilakukan pada 56 pasien ASA I-II yang menjalani operasi elektif dengan anestesi umum intubasi endotrakea di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok masing–masing 28 pasien. Kelompok A menerima MgSO4 30 mg/kgBB intravena 15 menit sebelum intubasi dan kelompok B menerima Fentanyl 1 μg/KgBB intravena 3 menit sebelum intubasi. Semua pasien diinduksi dengan propofol 2 mg/kgbb intravena dan fasilitas intubasi dengan Rocuronium 0.6 mg/kgBB intravena, pemeliharaan dengan O2 : N2O = 50: 50 dan iso urane 1 vol %. Respon perubahan TDS, TDD dan LJ setelah induksi, menit ke-1, ke-3, ke-5 dan ke-10 setelah intubasi dibandingkan antara kedua kelompok.

Hasil: Pada kelompok MgSO4 terjadi peningkatan bermakna (p<0,05) TDS 9,68 mmHg (+ 8%), TDD 6,64 mmHg (+ 9%), TAR 7,50 mmHg (8,5%) dan LJ 9,96 x/mnt ( + 11%) pada menit ke-1 setelah intubasi dan kelompok fentanil terjadi peningkatan bermakna (p<0,05) TDS 23,11 mmHg (+ 18%), TDD 18,04 mmHg ( + 25%), TAR 19,75 mmHg (21,6%) dan LJ 23,89 x/mnt (+ 29%) pada menit ke-1 setelah intubasi. Berdasarkan statistik, terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada nilai rerata TDS menit ke-1 dan ke-3 setelah intubasi antara kelompok magnesium dibandingkan fentanil. Sedangkan perbedaan bermakna nilai rerata TDD dan TAR terjadi pada menit ke-1, ke-3 dan ke-10 setelah intubasi. untuk nilai rerata LJ perbedaan bermakna terjadi pada pengukuran setelah induksi dan pada menit ke-1 setelah intubasi.

Kesimpulan: Premedikasi MgSO4 30 mg/kgbb intravena menghasilkana respon tekanan darah (TD) dan laju jantung (LJ) lebih minimal dibandingkan dengan premedikasi fentanil 1 mg/kgbb intravena pada tindakan intubasi endotrakea.